Sebuah pertunjukan seni monolog berjudul “Balada Sumarah” berhasil menggugah emosi para penonton dalam Acara Puncak Bulan Bahasa dan Sastra 2025. Monolog ini merupakan salah satu persembahan utama dari Sanggar Cakadidi PBSI, yang mengangkat tema perjuangan dan pengorbanan dalam kehidupan.
Penampilan ini dibawakan oleh mahasiswi bernama Ririn Jahidin, salah satu anggota yang berbakat dari Sanggar Cakadidi PBSI, yang tampil memukau dengan pengayatan mendalam. Mahasiswa ini berhasil memerankan karakter Sumarah dengan sangat kuat, menyampaikan pesan cerita yang penuh makna kepada para penonton.
Acara ini diselenggarakan pada Sabtu (18/10), sebagai puncak rangkaian kegiatan Bulan Bahasa dan Sastra yang telah berlangsung sepanjang bulan. Pertunjukan digelar di Gedung Pertunjukan Balai Bahasa Provinsi Maluku, yang dipadati oleh penonton dari berbagai kalangan, termasuk pecinta seni, mahasiswa, dan masyarakat umum.
Balada Sumarah dipentaskan untuk merayakan Bulan Bahasa dan Sastra sekaligus mengapresiasi karya seni pertnjukan yang sarat nilai budaya dan sastra. Acara ini juga bertujuan untuk menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap seni monolog dan bahasa Indonesia.
Penampilan dibawakan dengan tata panggung sederhana namun selaras, menggunakan properti berupa kursi kayu dan pencahayaan sorot yang dramatis untuk menonjolkan ekspresi dan gerakan pemeran. Pemeran yang tampil berhasil membangun suasana emosional yang intens, membuat penonton terhanyut hati.
Acara ini mendapatkan sambutan meriah dari para penonton, yang memberikan tepuk tangan panjang sebagai bentuk apresiasi atas penampilan yang memukau. Balada Sumarah menjadi salah satu pertunjukan yang paling berkesan di acara puncak tersebut, sekaligus menegaskan pentingnya seni sebagai medium untuk menyampaikan pesan kehidupan.
(FS)